ABSTRAK
Basuki Nugroho, Handyson Honestanto
2012. “
PEMANFAATAN AIR KELAPA UNTUK MEMPERCEPAT PELUNAKAN DAGING BEBEK PADA PROSES PEREBUSAN DALAM UPAYA
PENGHEMATAN BAHAN BAKAR’’.
Pembimbing : Drs. Ahmad Jaelani,
M.Pd
Kata Kunci : Kelunakan, daging bebek, limbah air kelapa.
Dalam proses pelunakan daging bebek yang dilakukan oleh para penjual nasi bebek umumnya memerlukan waktu 4 sampai 5 jam. Itupun perlu panas yang tinggi dan tidak mengunakan alat bantu presto. Hal tersebut dikarenakan mahalnya presto. Sehingga waktu yang digunakan lama dan memerlukan bahan bakar yang cukup banyak.
Penelitian ini
bertujuan untuk memanfaatkan limbah air kelapa untuk mempercepat pelunakan
daging bebek. Sehingga dapat juga sebagai salah satu upaya menghemat bahan
bakar dalam perebusan daging bebek tersebut.
Metode yang
dilakukan adalah dengan eksperimen. Pertama dilakukan perebusan daging bebek
dalam limbah air kelapa. Setelah itu dilakukan dengan pengamatan yang terdiri
dari kelunakan, suhu dan waktu.
Hasil
penelitian adalah variasi optimal yang memberikan daging bebek dengan kelunakan
yang yang tinggi adalah A.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Masakan dengan menggunakan
daging bebek sebagai bahan utamanya terbilang menjadi favorit banyak orang. Kuliner
dari berbagai daerah kerap menjadikan bahan ini sebagai menu masakan utamanya
seperti gulai bebek.
Dalam proses
pelunakan daging bebek yang dilakukan oleh para penjual nasi bebek umumnya
menggunakan waktu 4 sampai 5 jam. Itupun perlu panas yang tinggi dan tidak
mengunakan alat bantu presto. Hal tersebut dikarenakan mahalnya presto.
Sehingga waktu yang digunakan lama dan memerlukan bahan bakar yang cukup
banyak.
Apabila
tidak dilakukan cara tersebut, daging bebek pun tidak dapat lunak. Salah satu
alternatif dari percobaan kami, kami menggunakan air kelapa untuk merebus daging bebek tersebut.
Selain itu, dengan penggunaan air kelapa tidak membutuhkan waktu yang lama dalam
proses perebusannya. Hal tersebut karena air kelapa mengandung beberapa protein yang mampu untuk
melunakkan daging bebek tersebut. Selain itu air kelapa mengandung glukosa
sebagai sumber tenaga dan protein esensial
(alanin, arginin, asam aspartat, asam glutamat, histidin, fenilalanin,
tirosin). air kelapa juga kaya dengan mineral seperti natrium, kalium, kalsium,
magnesium, besi, dan tembaga. Vitamin yang terkandung dalam air kelapa
antaralain vitamin C dan 7 macam vitamin B yaitu nikotinik, asam pantotenat,
biotin, riboflavin (B2), asam folat, tiamin (B1), dan piridoksin (B6) (nama,
tahun). Selain itu air kelapa mempunyai sifat seimbang (isotonis) dan kaya
dengan elektrolit. (http://id-wikipedia.org)
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.
Apakah
air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pelunak daging bebek pada proses
perebusan ?
2.
Pada
perlakuan manakah diperoleh hasil optimal ?
3.
Bagaimana
pengaruh pemberian air kelapa pada proses pelunakan daging bebek dalam upaya
penghematan bahan bakar ?
C.
Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui apakah air kelapa
dapat dimanfaatkan sebagai pelunak daging bebek pada proses perebusan.
2. Untuk mengetahui pada perlakuan manakah
diperoleh hasil optimal.
3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa pada proses
pelunakan daging bebek dalam upaya penghematan bahan bakar.
D.
Hipotesis
Hipotesis
dalam penelitan ini adalah :
Air kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pelunak
daging bebek sehingga dapat menghemat
bahan bakar.
E.
Manfaat Penelitian
1. Membantu masyarakat dalam pengolahan
daging bebek yang hemat bahan bakar menggunakan air kelapa.
2. Menambah nilai guna air kelapa yaitu sebagai pelunak daging bebek.
3. Menambah ilmu pengetahuan tentang
pemanfaatan air kelapa.
4. Menambah permintaan daging bebek akibat
dari ditemukannya cara alami yaitu air kelapa sebagai pelunak daging bebek pada proses perebusan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Air Kelapa
Berikut
taksonomi klasifikasi air kelapa :
Klasifikasi
ilmiah :
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Familia : Arecacea
Genius : Cocos
Spesies : C. Nucifera
Kelapa
(Cocus nucifera) merupakan buah dan
tanaman palem yang termasuk ke dalam family Palmaceae.
Tanaman ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan pulau Malenesia di
kepulauan pasifik. Tanaman kelapa banyak terdapat di daerah yang beriklim
tropis dan diperkirakan dapat ditemukan di lebih dari 80 negara termasuk
Indonesia, Philipina, India, Srilanka, Thailand, dan Meksiko. Banyaknya pohon
kelapa yang tumbuh di Indonesia menyebabkan Indonesia diberi julukan sebagai
negara nyiur melambai.
Air
kelapa muda juga dipercaya memiliki efek pengobatan terhadap ginjal dan
hipretensi (tekanan darah tinggi). Terlepas dari benar atau tidaknya anggapan
tersebut, ada baiknya kita kaji kandungan gizi yang ada pada air dan daging
buah kelapa muda. Jumlah air per butir kelapa muda sangat
bervariasi, tergantung dari ukuran buahnya.
Secara umum
kadarnya tidak kurang dari 250 ml per butir. Komposisi gizi air kelapa muda
sangat bervariasi, tergantung kepada varietas kelapa dan umur buah. Secara
umum, air kelapa mengandung 4,7 persen total padatan, 2,6 persen gula, 0,55
persen protein, 0,74 persen lemak, serta 0,46 persen mineral. Komposisi
gizi yang demikian bagus menyebabkan air kelapa dapat digunakan sebagai media
pertumbuhan mikroba, misalnya Acetobacter
xylinum untuk produksi nata de coco. Air kelapa juga dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pembuatan berbagai jenis minuman, jeli, alkohol, dektran, cuka,
dan kecap.
Jenis
gula yang terkandung pada air kelapa adalah glukosa, fruktosa, dan sukrosa.
Beberapa jenis kelapa ada yang memiliki kadar gula sebesar 3 persen pada air
kelapa tua dan 5,1 persen pada air kelapa muda. Itulah yang menyebabkan air
kelapa muda berasa lebih manis daripada air kelapa tua.
Asam
amino yang banyak terkandung pada air kelapa adalah asam glutamat, arginin,
leusin, lisin, prolin, asam aspartat, alanin, histidin, fenilalanin, serin,
sistin, dan tirosin. Vitamin yang banyak terkandung pada air kelapa adalah
vitamin C, asam nikotinat, asam.
Jenis mineral terbanyak yang terdapat pada air
kelapa adalah potasium (kalium). Mineral lain yang terdapat dalam jumlah cukup
banyak kalsium, magnesium, dan klorida, sedangkan dalam jumlah sangat sedikit
adalah sodium (natrium).
Komposisi
minuman dengan rasio kalium terhadap natrium yang tinggi, sangat menguntungkan
bagi kesehatan, khususnya terhadap pencegahan penyakit tekanan darah inggi,
seperti yang diyakini oleh masyarakat umum selama ini. Susunan zat
gizi yang ada pada air kelapa sangat mendekati komposisi cairan isotonic. Sebenarnya air kelapa kaya gizi. Tidak hanya
unsur makro, tetapi juga unsur mikro. Unsur makro yang terdapat pada air kelapa
adalah karbon dan nitrogen. Unsur karbon dalam air kelapa berupa karbohidrat
sederhana seperti glukosa, sukrosa, fruktosa, sorbitol, inositol, dan
lain-lain. Unsur nitrogen berupa protein, tersusun dari asam amino, seperti
alin, arginin, alanin, sistin, dan serin. Sebagai gambaran, kadar asam amino
air kelapa lebih tinggi ketimbang asam amino dalam susu sapi.
Selain karbohidrat dan protein, air kelapa
juga mengandung unsur mikro berupa mineral yang dibutuhkan tubuh. Mineral
tersebut di antaranya Kalium (K), natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe), cuprum (Cu),
fosfor (P), dan sulfur (S). Jika diteliti lagi, dalam air kelapa juga terdapat
berbagai vitamin. Sebut saja vitamin C, asam nikotinat, asam pantotenat, asam
folat, biotin, riboflavin, dan sebagainya. Jadi jelaslah bahwa air kelapa
mengandung unsur makro.
B. Daging Bebek
Bebek adalah nama umum
untuk beberapa spesies
burung dalam famili Anatidae. Bebek umumnya
adalah burung
akuatik yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan
kerabatnya, angsa
dan angsa
berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar maupun air laut. Bebek kadang-kadang
disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun mirip dalam
penampilan, misalnya loon,
grebe, gallinule,
dan coot.
Bentuk persilangan dengan beberapa jenis bebek juga sering terjadi, seperti
persilangan bebek dan entok yang disebut tiktok dan tongki.
Secara
keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki leher yang relatif
panjang, meski tidak sepanjang angsa
dan angsa
berleher pendek. Bentuk tubuh bebek bervariasi dan umumnya membulat.
Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae
yang berguna sebagai penyaring makanan. Pada spesies penangkap ikan, paruhnya berbentuk
lebih panjang dan lebih kuat. Kakinya yang bersisik kuat dan terbentuk dengan
baik, dan umumnya berada jauh di belakang tubuh, yang umum terdapat pada burung
akuatik. Sayapnya sangat kuat dan umumnya pendek. Penerbangan bebek
membutuhkan kepakan berkelanjutan sehingga membutuhkan otot sayap yang kuat.
Tiga spesies bebek steamer
tidak dapat terbang. Bebek jantan dari spesies di belahan bumi utara
kadang-kadang memiliki warna bulu
yang menarik. Spesies dari belahan bumi
selatan tidak menunjukkan dimorfisme seksual kecuali
Paradise
Shelduck di Selandia Baru
yang warna bebek betina lebih cerah dari pada bebek jantan. Warna bebek muda,
entah itu jantan atau betina, umumnya lebih mirip bebek betina dewasa.
Masakan
dengan menggunakan daging bebek sebagai bahan utamanya terbilang menjadi
favorit banyak orang, dan kuliner dari berbagai daerahpun kerap menjadikan
bahan ini sebagai menu masakan utamanya seperti gulai bebek cabai hijau dari
Sumatera Utara, bebek betutu dari Bali dan masih banyak lagi. Agar hidangan
bebek anda makin nikmat maka pilihlah daging bebek yang empuk alias tidak alot
ketika disantap. caranya yaitu dengan memilih daging bebek muda. Jangan gunakan
daging bebek dalam olahan masakan anda jika kulit dan dagingnya berwarna
kebirua bahkan agak hijau dan aroma yang kurang sedap, hal itu menandakan
kondisi daging bebek sudah tidak layak lagi untuk disantap.
Untuk
membersihkan daging bebek sebaiknya bersihkanlah hingga bagian dalam tubuh si
bebek , dengan mengeluarkan jeroannya , kelenjar minyak yang terdapat didekat
ekot, serta lemak diarea perut, kemudian rendam bebek kedalam air mendidih
kurang lebih 15 menit lamanya. Agar aroma dan rasa daging bebek makin kentara,
campurkan serta balurkan daging bebek yang sudah bersih dengan aneka rempah dan
bawang bombay kedalam rongga perut bebek selama satu jam. Cara tersebut
bertujuan untuk menghasilkan tekstur daging yang lebih empuk serta
menghilangkan bau anyir pada hewan itu.
Selain
dikukus dan direbus untuk menghasilkan daging yang empuk anda juga dapat
menggunakan panci tekan atau dikenal dengan presto dalam mengolah daging bebek.
Keempukan serta kelembutan daging bebek dalam setiap resep masakan yang
dihidangkan pasti menghasilkan sajian yang sangat menggiurkan.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Sampel
Dalam penelitian ini kami menggunakan sampel :
1.
Air kelapa muda
dan tua yang kami peroleh dari Pasar Bogo
Kab. Kediri.
2. Daging
bebek diperoleh dari pasar Gondang Kab. Kediri.
B.
Tempat Penelitian
Penelitian
ini kami lakukan di :
1. Pasar
Bogo, Plemahan – Kediri sebagai tempat pengambilan air kelapa.
2. Pasar
Gondang – Kediri sebagai tempat pengambilan daging bebek tua.
3. Eksperimen
penimbangan bahan-bahan dan perebusan dilakukan di Laboratorium kimia MAN 3 Kediri.
4. Tempat
pengumpulan data dan pengolahan data dilakukan di Laboratorium kimia MAN 3
Kediri.
C.
Waktu
Penelitian
Penelitian ini kami
lakukan dalam waktu 1 Bulan. Dimulai dari bulan Januari-Februari 2012.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan adalah :
a.
Gelas Ukur 1 buah
b.
Sendok Pengaduk 1 buah
c.
Kompor 1 buah
d.
Timbangan 1 buah
e.
Pisau 1 buah
f.
Keranjang Penyaring 1 buah
2. Bahan-bahan
a.
Daging Bebek Tua 1500
gram
b.
Air Kelapa Muda 1000
mL
c.
Air Kelapa Tua 1000
mL
d.
Air 1000
mL
E. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini kami membuat
rancangan yaitu :
1. Menggunakan Air Kelapa Tua
Tabel 3.1
Rancangan Percobaan.
Variasi
|
Kadar Air Kelapa Tua (%)
|
Jumlah Daging Bebek (gram)
|
A1-3
|
100
|
50
|
B1-3
|
75
|
50
|
C1-3
|
50
|
50
|
D1-3
|
25
|
50
|
E1-3
|
0
|
50
|
Keterangan :
a.
Volume kontrol 100% = 400 mL.
b.
Setiap variasi direbus dalam waktu 50 menit.
c.
Hal-hal yang diamati adalah tingkat kelunakannya.
2.
Menggunakan
Air Kelapa Muda
Tabel 3.2 Rancangan Percobaan.
Variasi
|
Kadar Air Kelapa Muda (%)
|
Jumlah Daging Bebek (gram)
|
A1-3
|
100
|
50
|
B1-3
|
75
|
50
|
C1-3
|
50
|
50
|
D1-3
|
25
|
50
|
E1-3
|
0
|
50
|
Keterangan :
a.
Volume kontrol 100% = 400 mL
b.
Setiap variasi direbus dalam waktu 50 menit
c.
Hal-hal yang diamati adalah tingkat kelunakannya.
3. Menggunakan air kelapa tua, muda dan air
murni.
Tabel 3.1
Rancangan Percobaan.
Variasi
|
Kadar (%)
|
Jumlah Daging Bebek (gram)
|
Air Kelapa Tua
|
100
|
50
|
Air Murni Muda
|
100
|
50
|
Air Murni
|
100
|
50
|
Keterangan :
a.
Hal-hal yang diamati adalah waktu yang dibutuhkan untuk
memperoleh tingkat kelunakan yang sangat lunak.
F. Prosedur Penelitian
Adapun
prosedur-prosedur dalam penelitian ini adalah :
1.
Mencari air kelapa tua.
2.
Menyaring dan mengukur volumenya.
3.
Membeli daging bebek.
4.
Mengiris daging bebek menjadi 50 gram.
5.
Menyiapkan kompor dan gelas ukur.
6.
Merebus daging bebek sesuai dengan variasi-variasi yang
telah ditentukan.
7.
Melakukan uji konsumen tingkat kelunakan dengan menusuk
daging bebek ketika suhunya masih hangat dan sudah dingin, mengiris daging
bebek ketika suhunya sudah dingin dan mencicipi ketika suhunya masih hangat dan
sudah dingin.
8.
Mencatat hasil hasil percobaan terhadap masing-masing
variasi.
9. Membuat
laporan.
G. Skema Penelitian
Gambar 3.1 Skema Penelitian
Daging Bebek
|
Limbah Air Kelapa
|
Direbus
|
Ditimbang
|
Disaring
|
Diamati
|
Diukur Volumenya
|
Waktu yang
dibutuhkan
|
Tingkat
kelunakannya
|
H. Teknik Analisis Data
Adapun teknik
analis data adalah sebagai berikut :
Analisis data
dilakukan dengan deskripsi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Percobaan dengan variasi berdasarkan jumlah
air kelapa muda dengan air biasa terhadap daging bebek tua.
Tabel 4.1 Hasil pengamatan tingkat kelunakan daging
bebek setelah perlakuan.
Variasi
|
Tingkat Kelunakan
|
Variaisi
|
Tingkat Kelunakan
|
A1
|
4
|
C1
|
3
|
A2
|
4
|
C2
|
3
|
A3
|
3
|
C3
|
4
|
B1
|
2
|
D1
|
3
|
B2
|
3
|
D2
|
3
|
B3
|
2
|
D3
|
2
|
E1
|
1
|
-
|
-
|
E2
|
2
|
-
|
-
|
E3
|
1
|
-
|
-
|
Keterangan untuk
tingkat kelunakan:
a. 1 : Kurang Lunak
b. 2 : Cukup Lunak
c. 3 : Lunak
d. 4 : Sangat Lunak
Berdasarkan tabel 4.1
dapat diketahui bahwa pada variasi A1-3 daging bebek memiliki
kelunakan paling tinggi. Kemudian diikuti
variasi B1-3, C1-3, dan D1-3
memiliki tingkat kelunakan relatif hampir sama. Sebagaimana diterangkan dalam
rancangan penelitian, dari variasi A-D direbus dalam waktu yang sama
yaitu 40 menit.
2. Percobaan dengan variasi berdasarkan jumlah
air kelapa tua dengan air biasa terhadap
daging bebek tua.
Tabel 4.2 Hasil pengamatan tingkat kelunakan daging
bebek setelah perlakuan.
Variasi
|
Tingkat Kelunakan
|
Variasi
|
Tingkat Kelunakan
|
A1
|
4
|
C1
|
3
|
A2
|
4
|
C2
|
2
|
A3
|
4
|
C3
|
3
|
B1
|
3
|
D1
|
1
|
B2
|
3
|
D2
|
2
|
B3
|
4
|
D3
|
2
|
E1
|
1
|
-
|
-
|
E2
|
2
|
-
|
-
|
E3
|
1
|
-
|
-
|
Keterangan untuk tingkat
kelunakan:
a. 1 : Kurang Lunak
b. 2 : Cukup Lunak
c. 3 : Lunak
d. 4 : Sangat Lunak
Berdasarkan tabel 4.2
dapat diketahui bahwa pada variasi A daging bebek memiliki kelunakan paling
tinggi. Kemudian diikuti variasi B
hingga D memiliki tingkat kelunakan yang relatif hampir sama. Sebagaimana
diterangkan dalam rancangan penelitian, dari variasi B1-B5 direbus
dalam waktu yang sama yaitu 40 menit.
3. Menggunakan air kelapa tua dan air murni.
Tabel 4.3 Hasil pengamatan tingkat kelunakan daging bebek setelah
perlakuan.
Variasi
|
Waktu Yang Dibutuhkan
(menit)
|
Tingkat Kelunakan
|
Air Kelapa Tua
|
60
|
4
|
Air Kelapa Muda
|
60
|
4
|
Air Murni
|
90
|
4
|
Keterangan untuk tingkat kelunakan:
a. 1 : Kurang
Lunak
b. 2 : Cukup
Lunak
c. 3 : Lunak
d. 4 : Sangat
Lunak
Tabel 4.3 menunjukkan
bahwa dengan tingkat kelunakan yang sama penggunaan air kelapa murni untuk
perebusan daging bebek menghemat waktu 30 menit dibanding dengan perebusan
daging bebek menggunakan air murni.
B. Pembahasan
1. Air kelapa dapat dimanfaatkan untuk mempercepat
pelunakan daging bebek pada proses perebusan.
Penentuan tingkat
kelunakan yaitu daging bebek dilakukan
dengan menusuk daging tersebut ketika suhu hangat dan dingin. Setelah itu,
daging diiris ketika suhunya sudah
dingin. Kemudian daging dicicipi ketika suhunya masih hangat dan dingin. Hal
tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa daging bebek benar-benar lunak, yang
ditandai dengan kelunakan yang sama baik suhu hangat maupun dingin.
Pada tabel 4.1 dari
variasi A daging bebek memiliki tingkat kelunakan yang paling baik. Sedangkan
pada variasi B sampai E diperoleh hasil kelunakan yang kurang. Hal
tersebut karena dalam perebusan daging bebek variasi A menggunakan air kelapa murni.
Sedangkan pada variasi B, konsentrasi air kelapa lebih rendah karena
terdapat dalam penambahan air sebanyak 25% dari 100% volume total.
Pada variasi A perebusan daging bebek dilakukan dengan
menggunakan air murni. Fakta tersebut menunjukkan bahwa air kelapa dapat
dimanfaatkan untuk mempercepat pelunakan daging bebek pada proses perebusan.
Kemampuan air kelapa dalam
mempercepat proses pelunakan daging bebek ditengarai karena mengandung beberapa
protein esensial. Protein tersebut antara lain
alanin, arginin, asam aspartat, asam glutamat, histidin, fenilalanin,
tirosin.
2. Perlakuan yang paling optimal dalam
menghasilkan daging bebek yang paling lunak.
Perlakuan yang paling
optimal adalah variasi A1 dan A2 pada tabel 4.1; variasi
A1-3 pada tabel 4.2. Hal tersebut karena pada variasi A air yang
digunakan untuk merebus daging bebek menggunakan air kelapa murni 100%. Dengan
penambahan air biasa dapat mengurangi kemampuan air kelapa dalam proses
pelunakan daging bebek.
Sedangkan pada variasi B sampai
D diperoleh tingkat kelunakan yang cukup lunak karena perebusan dilakukan
menggunakan air kelapa tua maupun muda dengan kadar berturut-turut 75%, 50% dan 25%. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kelunakan daging bebek dimulai dari cukup lunak sampai sangat lunak.
Sehingga tidak dijumpai tingkat kelunakan daging bebek pada grade kurang lunak.
Dapat disimpulkan bahwa
air kelapa murni memiliki kemampuan yang bagus dalam proses pelunakan daging
bebek. Berdasarkan variasi A sampai D dapat diketahui bahwa percepatan
pelunakan daging bebek dapat dilakukan menggunakan air kelapa.
3. Pengaruh pemberian air kelapa pada proses pelunakan daging bebek dalam
upaya penghematan bahan bakar.
Berdasarkan hasil penelitian penambahan air kelapa
murni baik tua maupun muda dapat mempercepat pelunakan daging bebek. Hal
tersebut dapat diketahui secara jelas pada tabel 4.3, pada tabel tersebut
perebusan daging bebek dengan air kelapa murni dapat menghemat waktu selama 30
menit. Sehingga secara otomatis dapat dilakukan penghematan bahan bakar selama
30 menit.
Penghematan bahan bakar tersebut dapat diasumsikan
bahwa 60 menit waktu perebusan menghabiskan 0,5 kg LPG. Sehingga selama 30
menit memerlukan 0,25 kg LPG. Apabila penghematan bahan bakar tersebut
dikonversikan ke dalam rupiah, maka satu kali perebusan setara dengan Rp 1.875.
Perhitungan tersebut dapat dijelaskan dibawah ini :
12 kg LPG
|
=
|
Rp 90.000
|
1 kg LPG
|
=
|
Rp
8.500
|
0,25 kg LPG
|
=
|
Rp
1.875
|
1 jam perebusan
|
=
|
0,5 kg LPG
|
0,5 jam perebusan
|
=
|
0,25 kg LPG
|
0,25 kg LPG
|
=
|
Rp 1.875
|
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Air kelapa tua dan muda dapat dimanfaatkan untuk
mempercepat pelunakan daging bebek pada proses perebusan.
2.
Variasi optimal yang dapat menghasilkan daging bebek
dengan kelunakan yang tinggi adalah A.
3.
Proses pelunakan dilakukan menggunakan air kelapa murni
selama 40 menit.
4.
Perebusan daging bebek menggunakan air kelapa dapat membantu dalam penghematan
bahan bakar.
B. Saran-saran
1.
Kami berharap pada ibu rumah tangga dan penjual makanan
berbahan dasar daging bebek dapat memanfaatkan air kelapa untuk mempercepat pelunakannya.
2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
menyempurnakan penelitian tentang pemanfaatan
air kelapa.
DAFTAR
PUSTAKA
Pemanfaat Limbah Air Kelapa. 2008.Air
Kelapa. “http://ms.wikipedia.org. Akses 17 Juni 2011.
Tri
Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, Buku Panduan Teknologi Pangan
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Basuki Nugroho
Tempat tanggal Lahir : Kediri, 25 November 1994
Jenis Kelamin : Laki
Agama :
Islam
Sekolah :
MAN Kota Kediri 3
Kelas :
XI-A4
Alamat Sekolah : Jl. Letjend Suprapto 58
Kec. Pesantren
Kota Kediri
Kode Pos 64124
Prov. Jawa Timur
Telp (0354) 687876
Alamat Rumah :
Dsn. Durenan
Ds. Ngletih
Kec. Kandat
Kab. Kediri
Kode Pos 64173
Prov. Jawa Timur
Hp.
085735537788
BIODATA ANGGOTA
Nama Lengkap : Handyson Honestanto
Tempat tanggal Lahir : Kediri, 06 November 1995
Jenis Kelamin : Laki
Agama :
Islam
Sekolah :
MAN Kota Kediri 3
Kelas :
XI-A 6
Alamat Sekolah : Jl. Letjend Suprapto 58
Kec. Pesantren
Kota Kediri
Kode Pos 64124
Prov. Jawa Timur
Telp (0354) 687876
Alamat Rumah :
Dsn. Mojoroto
Ds. Wonokerto
Kec. Plemahan
Kab. Kediri
Kode Pos 64126
Prov. Jawa Timur
No. Hp :
085646335641
3 komentar:
boleh sharing tentang penelitian ini nggak?
keren sam haha
Bermanfaat kali Bro. Thanks infonya ....
Posting Komentar