Pisang (Musa paradica) adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari
Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Ameria
Selatan dan Tengah. Pisang di Jawa Barat disebut dengan cau, di Jawa Tengah dan
Jawa Timur disebut gedhang. Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah
ditemukan tanaman pisang. Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur,
Sukabumi dan daerah Cirebon. Pisang umumnya dapat tumbuh di daerah rendah
sampai pegungan dengan ketinggian 2000 m dpl. Pisang dapat tumbuh di iklim
tropis basah, lembab dan kering (1.529-3.800mm/tahun) dengan 2 bulan kering(Rismunandar,1990).
Manfaat dari bagian-bagian tanaman pisang
1. Buah pisang
Pisang sebagai sumber berbagai macam mineral dan vitamin yang bermanfaat
bagi manusia.
2. Daun pisang
Biasa digunakan sebagai pembungkus bahan makanan sehingga dapat menambah
cita rasa dalam makanan tersebut.
3. Batang pisang
Dapat digunakan sebagai bahan dasar kertas daur ulang dan digunakan bahan
pakan ternak.
4. Jantung pisang
Dapat digunakan sebagai bahan makanan seperti dendeng pisang.
5. Kulit pisang
Ternyata dapat digunakan sebagai bahan nata dan roti.
6. Bagian bonggol pisang
Bermanfaat sebagai bahanbaku obat dengan caradiambil airnya dan mampu
mengobati penyakit disentri, pendrahan usus, obat kumur serta untuk memperbaiki
pertumbuhan penghitaman rambut (Rosdiana, 2009).
Dapat dimanfaatkan untuk diambil patinya, pati ini menyerupai
pati tepung sagu dan tepung tapioka. Bonggol pisang memiliki komposisi yang
terdiri dari 76% pati, 20% air (Yuanita dkk, 2008).
Potensi kandungan air bongol pisang yang
besar dapat dimanfaatkan sebagai
alterntif bahan bakar yaitu, bioetanol. Bahan berpati yang digunakan
sebagai bahan baku bioetanol disarankan memiliki sifat yaitu berkadar pati
tinggi memiliki potensi hasil yang tinggi, fleksibel dalam usaha tani dan umur
panen (Prihandana, 2007).
Bioetanol, hidrolisis pati, dan
kegunaan Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan
dari proses fermentasi gula dari sumber krbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme.
Bioetanol dapat juga diartikan sebagai bahan kimia yang di produksi dari bahan
pangan yang engandung pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung , dan sagu.
Bioetanol merupakan bhan bakar minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai
inyak premium (Khairani, 2007). Proses hidrolisis pati yaitu mengubah molekul
pati menjadi monomernya atau unit-unit penyusunnya seperti glukosa. Hidrolisis
pati dapat dilakukan dengan bantuan asam atau enzim pada suhu, pH, dan waktu
reaksi tertentu.
Pemotongan
rantai pati oleh asam lebih tidak teratur dibandingkan dengan hasil pemotongan
rantai pati oleh enzim. Hasil pemotongan oleh asam adalah campuran dekstrin,
maltosa dan glukosa, sementara enzim berkerja secara spesifik sehingga hasil
hidrolisis dapat dikendalikan (Trifosa, 2007).
Enzim
dapat digunakan dalam proses hidrolisis pati dan amilase. Enzim amilase
merupakan endoenzim yang menghidrolisis ikatan a-1,4-glukosida secara spesifik.
Bioetanol secara umum dapat digunakan
sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran bahan bakaruntuk
kendaraan. Grade bioetanol harus berbeda sesuai denan psngunaanya. Boietanol
yang mempunyai grade 90% - 9,5%
digunakan dalam campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Biasanya
grade bioetanol yang dimanfaatkan sebagai campran bahan bakar untuk kendaraan
harus betul-betul kering anhydrous supaya tidak menyebabkan korosi, sehingga
bioetanol harus mempunyai grade sebesar 99,5% - 100% (Khairani, 2007).
Bioetanol yag digunakan sebagai bahan
bakar mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya lebih ramah linkungan, karena
bahan bakar tersebut memiliki oktan 92 lebih tinngi dari premium nilai oktan
88, dan pertamax nilai oktan 94.
Nal ini menebabkan bioetanol dapat
menggantikan fungsi zat aditif yang sering ditambahkanuntuk memperbesar nilai
oktan. Zat aditif yang banyak digunakan metal tersier butil eter dan Pb, namun
zat aditif tersebut sangatlah tidak ramah lingkungan dan bisa bersifat toksik.
Bioetanol juga merupakan bahan bakar
yang tidak mengkumulasi gas karbon dioksida (CO2) dan relatif
kommpetibel dengan mesin mobil berbahan bakar bensin. Kelebihan lain dri
bioetanol ialah cara pembuatannya yang sederhana yaitu fermentasi menggunakan
mikroorganisme tertentu (Mursyidin, 2007).
Bioetanol, hidrolisis pati, dan
kegunaan Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) adalah cairan
dari proses fermentasi gula dari sumber krbohidrat menggunakan bantuan
mikroorganisme. Bioetanol dapat juga diartikan sebagai bahan kimia yang di
produksi dari bahan pangan yang engandung pati, seperti ubi kayu, ubi jalar,
jagung , dan sagu. Bioetanol merupakan bhan bakar minyak nabati yang memiliki
sifat menyerupai inyak premium (Khairani, 2007). Proses hidrolisis pati yaitu
mengubah molekul pati menjadi monomernya atau unit-unit penyusunnya seperti
glukosa. Hidrolisis pati dapat dilakukan dengan bantuan asam atau enzim pada
suhu, pH, dan waktu reaksi tertentu.
Pemotongan
rantai pati oleh asam lebih tidak teratur dibandingkan dengan hasil pemotongan
rantai pati oleh enzim. Hasil pemotongan oleh asam adalah campuran dekstrin,
maltosa dan glukosa, sementara enzim berkerja secara spesifik sehingga hasil
hidrolisis dapat dikendalikan (Trifosa, 2007).
Enzim
dapat digunakan dalam proses hidrolisis pati dan amilase. Enzim amilase
merupakan endoenzim yang menghidrolisis ikatan a-1,4-glukosida secara spesifik.
Bioetanol secara umum dapat digunakan
sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran bahan bakaruntuk
kendaraan. Grade bioetanol harus berbeda sesuai denan psngunaanya. Boietanol
yang mempunyai grade 90% - 9,5%
digunakan dalam campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Biasanya
grade bioetanol yang dimanfaatkan sebagai campran bahan bakar untuk kendaraan
harus betul-betul kering anhydrous supaya tidak menyebabkan korosi, sehingga
bioetanol harus mempunyai grade sebesar 99,5% - 100% (Khairani, 2007).
Bioetanol yag digunakan sebagai bahan
bakar mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya lebih ramah linkungan, karena
bahan bakar tersebut memiliki oktan 92 lebih tinngi dari premium nilai oktan
88, dan pertamax nilai oktan 94.
Nal ini menebabkan bioetanol dapat
menggantikan fungsi zat aditif yang sering ditambahkanuntuk memperbesar nilai
oktan. Zat aditif yang banyak digunakan metal tersier butil eter dan Pb, namun
zat aditif tersebut sangatlah tidak ramah lingkungan dan bisa bersifat toksik.
Bioetanol juga merupakan bahan bakar
yang tidak mengkumulasi gas karbon dioksida (CO2) dan relatif
kommpetibel dengan mesin mobil berbahan bakar bensin. Kelebihan lain dri
bioetanol ialah cara pembuatannya yang sederhana yaitu fermentasi menggunakan
mikroorganisme tertentu (Mursyidin, 2007).
Daftar pustaka:
Nugroho, Triadi. 2012. Peluang Membuat Usaha Membuat Bensin dan Solar dari Bahan Nabati. Yogyakarta. Pustaka Mahardika
1 komentar:
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
menyediakan ENZYM GLUCO AMYLASE untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro
Posting Komentar