Pages

Subscribe:

Senin, 25 Februari 2013

Bioethanol Bonggol Pisang


 
Pisang (Musa paradica) adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Ameria Selatan dan Tengah. Pisang di Jawa Barat disebut dengan cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut gedhang. Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang. Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur, Sukabumi dan daerah Cirebon. Pisang umumnya dapat tumbuh di daerah rendah sampai pegungan dengan ketinggian 2000 m dpl. Pisang dapat tumbuh di iklim tropis basah, lembab dan kering (1.529-3.800mm/tahun) dengan 2 bulan kering(Rismunandar,1990).
Manfaat dari bagian-bagian tanaman pisang
1.      Buah pisang
Pisang sebagai sumber berbagai macam mineral dan vitamin yang bermanfaat bagi manusia.
2.      Daun pisang

Biasa digunakan sebagai pembungkus bahan makanan sehingga dapat menambah cita rasa dalam makanan tersebut.
3.      Batang pisang
Dapat digunakan sebagai bahan dasar kertas daur ulang dan digunakan bahan pakan ternak.
4.      Jantung pisang
Dapat digunakan sebagai bahan makanan seperti dendeng pisang.
5.      Kulit pisang
Ternyata dapat digunakan sebagai bahan nata dan roti.
6.      Bagian bonggol pisang
Bermanfaat sebagai bahanbaku obat dengan caradiambil airnya dan mampu mengobati penyakit disentri, pendrahan usus, obat kumur serta untuk memperbaiki pertumbuhan penghitaman rambut (Rosdiana, 2009).

Dapat dimanfaatkan untuk diambil patinya, pati ini menyerupai pati tepung sagu dan tepung tapioka. Bonggol pisang memiliki komposisi yang terdiri dari 76% pati, 20% air (Yuanita dkk, 2008).
      Potensi kandungan air bongol pisang yang besar dapat dimanfaatkan sebagai  alterntif bahan bakar yaitu, bioetanol. Bahan berpati yang digunakan sebagai bahan baku bioetanol disarankan memiliki sifat yaitu berkadar pati tinggi memiliki potensi hasil yang tinggi, fleksibel dalam usaha tani dan umur panen (Prihandana, 2007).


Bioetanol, hidrolisis pati, dan kegunaan Bioetanol
            Bioetanol  (C2H5OH) adalah cairan dari proses fermentasi gula dari sumber krbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol dapat juga diartikan sebagai bahan kimia yang di produksi dari bahan pangan yang engandung pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung , dan sagu. Bioetanol merupakan bhan bakar minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai inyak premium (Khairani, 2007). Proses hidrolisis pati yaitu mengubah molekul pati menjadi monomernya atau unit-unit penyusunnya seperti glukosa. Hidrolisis pati dapat dilakukan dengan bantuan asam atau enzim pada suhu, pH, dan waktu reaksi tertentu.
            Pemotongan rantai pati oleh asam lebih tidak teratur dibandingkan dengan hasil pemotongan rantai pati oleh enzim. Hasil pemotongan oleh asam adalah campuran dekstrin, maltosa dan glukosa, sementara enzim berkerja secara spesifik sehingga hasil hidrolisis dapat dikendalikan (Trifosa, 2007).
            Enzim dapat digunakan dalam proses hidrolisis pati dan amilase. Enzim amilase merupakan endoenzim yang menghidrolisis ikatan a-1,4-glukosida secara spesifik.
Bioetanol secara umum dapat digunakan sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran bahan bakaruntuk kendaraan. Grade bioetanol harus berbeda sesuai denan psngunaanya. Boietanol yang mempunyai  grade 90% - 9,5% digunakan dalam campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Biasanya grade bioetanol yang dimanfaatkan sebagai campran bahan bakar untuk kendaraan harus betul-betul kering anhydrous supaya tidak menyebabkan korosi, sehingga bioetanol harus mempunyai grade sebesar 99,5% - 100% (Khairani, 2007).
Bioetanol yag digunakan sebagai bahan bakar mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya lebih ramah linkungan, karena bahan bakar tersebut memiliki oktan 92 lebih tinngi dari premium nilai oktan 88, dan pertamax nilai oktan 94.
 Nal ini menebabkan bioetanol dapat menggantikan fungsi zat aditif yang sering ditambahkanuntuk memperbesar nilai oktan. Zat aditif yang banyak digunakan metal tersier butil eter dan Pb, namun zat aditif tersebut sangatlah tidak ramah lingkungan dan bisa bersifat toksik.
Bioetanol juga merupakan bahan bakar yang tidak mengkumulasi gas karbon dioksida (CO2) dan relatif kommpetibel dengan mesin mobil berbahan bakar bensin. Kelebihan lain dri bioetanol ialah cara pembuatannya yang sederhana yaitu fermentasi menggunakan mikroorganisme tertentu (Mursyidin, 2007).
Bioetanol, hidrolisis pati, dan kegunaan Bioetanol
            Bioetanol  (C2H5OH) adalah cairan dari proses fermentasi gula dari sumber krbohidrat menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol dapat juga diartikan sebagai bahan kimia yang di produksi dari bahan pangan yang engandung pati, seperti ubi kayu, ubi jalar, jagung , dan sagu. Bioetanol merupakan bhan bakar minyak nabati yang memiliki sifat menyerupai inyak premium (Khairani, 2007). Proses hidrolisis pati yaitu mengubah molekul pati menjadi monomernya atau unit-unit penyusunnya seperti glukosa. Hidrolisis pati dapat dilakukan dengan bantuan asam atau enzim pada suhu, pH, dan waktu reaksi tertentu.
            Pemotongan rantai pati oleh asam lebih tidak teratur dibandingkan dengan hasil pemotongan rantai pati oleh enzim. Hasil pemotongan oleh asam adalah campuran dekstrin, maltosa dan glukosa, sementara enzim berkerja secara spesifik sehingga hasil hidrolisis dapat dikendalikan (Trifosa, 2007).
            Enzim dapat digunakan dalam proses hidrolisis pati dan amilase. Enzim amilase merupakan endoenzim yang menghidrolisis ikatan a-1,4-glukosida secara spesifik.
Bioetanol secara umum dapat digunakan sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran bahan bakaruntuk kendaraan. Grade bioetanol harus berbeda sesuai denan psngunaanya. Boietanol yang mempunyai  grade 90% - 9,5% digunakan dalam campuran untuk miras dan bahan dasar industri farmasi. Biasanya grade bioetanol yang dimanfaatkan sebagai campran bahan bakar untuk kendaraan harus betul-betul kering anhydrous supaya tidak menyebabkan korosi, sehingga bioetanol harus mempunyai grade sebesar 99,5% - 100% (Khairani, 2007).
Bioetanol yag digunakan sebagai bahan bakar mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya lebih ramah linkungan, karena bahan bakar tersebut memiliki oktan 92 lebih tinngi dari premium nilai oktan 88, dan pertamax nilai oktan 94.
 Nal ini menebabkan bioetanol dapat menggantikan fungsi zat aditif yang sering ditambahkanuntuk memperbesar nilai oktan. Zat aditif yang banyak digunakan metal tersier butil eter dan Pb, namun zat aditif tersebut sangatlah tidak ramah lingkungan dan bisa bersifat toksik.
Bioetanol juga merupakan bahan bakar yang tidak mengkumulasi gas karbon dioksida (CO2) dan relatif kommpetibel dengan mesin mobil berbahan bakar bensin. Kelebihan lain dri bioetanol ialah cara pembuatannya yang sederhana yaitu fermentasi menggunakan mikroorganisme tertentu (Mursyidin, 2007). 

Daftar  pustaka:
Nugroho, Triadi. 2012. Peluang Membuat Usaha Membuat Bensin dan Solar dari Bahan Nabati. Yogyakarta. Pustaka Mahardika



1 komentar:

Unknown mengatakan...

PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

menyediakan ENZYM GLUCO AMYLASE untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

Posting Komentar