Pages

Subscribe:

Senin, 25 Februari 2013

Bioetanol dari air kelapa


 
Persiapan bahan baku
  
 Persiapan bahan baku beragam bergantung pada bahan bakunya, tetapi secara umum bahan yang digunakan adalah air kelapa sebagai bahan utama, sccharomyes cerevisiane, nutrien (NPK dan Urea) dan beberapa reagen untuk analisis.
      Bahan baku yang digunakan
·     Air kelapa 30 liter
·     Ragi 1 ons
·     Urea 2 sdm
·     NPK 1 sdm
·     Air hangat 1 gelas
     Peralatan yang digunakan
· Drum penampung dan drum fermentor
· Rangkaian alat penyuling (destilator)
· Gallon/botol penampung bioetanol hasil produksi
Prosedur produksi
a.     Membuat ragi. Ragi dibuat dari 50 gr bawang putih, 50 gr ragi tape, 50 gr merica, 7.5 gr lengkuas, 1.5 kg tepung ketan putih, 50 gr cabe puyang, 1 gelas air hangat dan 4 sdm gula dicampur jadi satu hingga homogen, setelah itu dicetak dan di angin-anginkan selama 2 hari, ditutup daun pisang kemudian dijemur.
b.     Melarutkan air kelapa. Air kelapa 30 liter dilarutkan dalam 30 liter air.
c.      Pencampuran ragi dalam larutan air kelapa 1 ons ragi dilarutkan dalam (kira-kira) 1gelas air hangat, kemudian dimasukan dalam larutan air kelapa tersebut.
d.     Memasukan NPK 1 sdm dan urea 2 sdm.
Tujuan diberikan NPK dan urea adalah untuk memberi nutrisi pada bakteri fermentasi dalam ragi agar dapat tetap hidup dan berkembang serta melakukan fermentasi dalam larutan air kelapa secara optimal dalam beberapa hari.
e.     Fermentasi larutan airkelapa didiamkan beberapa hari, kurang lebih 7-8 hari, untuk memberi waktu pada bakteri untuk ber fermentasi. Dengan reaksi fermentasi sebagai berikut :      C6H12O6 (sacharomyces Cereviceae)                  2CO2 + 2C2H5OH + panas
                         Pada hari pertama pemberian ragi tidak langsungterjadi reaksi karena bakteri butuh waktu yang agak lama untuk berkembang. Setelah kurang lebih 3 hari perbedaan ar kelapa hari pertama dan hari ketiga mulai tampak. Dan setelah 7 hari dihasilkan gelembung-gelembung udara pada air kelapa tampak agak kekuningan di banding hari sebelumnya. Gelembung tersebut merupakan fermentasi dimana dihasilkan gas CO2 dan etanol serta energi yang berupa panas.
          Penyulingan
            Untuk mendapatkan etanol hasil fementasi perlu dilkukan pemisahanyaitu dengan cara penyulingan atau destilasi pada suhu 800 C dan suhu ini harus dipertahankan, karena etanol sendiri menguap pada suhu tersebut. Uap etanolyang dihasilkan dikembalikan ke fase cair dengan cara kondensasi sehingga didapatkan etanol. Pada penyulingan pertama biasanya dihasilkan etanol 50% - 60% oleh karena itu etanol tersebut disuling lagi agar kadar etanol yang dihasilkan meningkat sekitar 20% hingga mendapatkan etanol dengan kadar 95% - 96% sudah cukup.
          Kelebihan
            Tanaman serbaguna karena hampir semua bagianya bernilai ekonomi dan tidak membutuhkan pemeliharaan intensif seshingga cocok bagi petani miskin di lahan marginal. Tanaman kelapajuga menghasilkan biomassa diatas tanah yang sangat besar 1 hingga 2 ton / pohon, sehingga dapat berpern penting dalam CO2. Kelapa dapat berperan sebagai salah satu sumber bioenergi yang penting mengikat produktivitasnya yang sanggat tinggi sehingga hemat pemakaian lahan. Air kelapa memiliki potensi yang sangat besar sebagai sumber utama bioenergiyang ramah lingkungan samping sebagai penghasil pangan dan tanaman koservasi, air kelapa memiiki kelebihan dibandingkan dengan bahan baku bioetanol lainnya  seperti singkong dan jagung (tanaman penghasil pati) dikarenakan tahap yang dilakukan dua tahap yaitu fermentasi dan destilasi, sedangkan bioetanol yang berasal dari tumbuhan berpati memerlukan tahap hidrolisis ringan (sakarifikasi) untuk mengubah polimerpati menjadi gula sederhana. Etanol / bioetanol apabila dicampur dengan prmium dapat meninagkatkan nilai oktan  dimana nilai oktan etanol /bioetanol 98% adalhsebesar 115, selain itu mengingat  etanol / bioetanol mengandung 30% oksigen ,sehingga campuranethanol /bioetanol dengan gasoline dapat masuk kategori high octane gasoline (HOG) dimana campuran sebanyak 15% bioetanol setara dengan pertamax (RON 92) dan capuran sebanyak 24% bioetanol setara dengan peramax plus (RON 95)
          Kekurangan
              Air kelapa tidak tahan lama (mudah basi) jika berada di udara bebas maka air kelpa tersebut akan menjadi asam. Taingkat keasamanyang semakin tinggiakn berakibat kadar gula yang terkandungdi dalam nya semakin rendah. Sehingga diperlukan proses yang cepat agartidak menyusut. Selain itu bioetanol sendiei jugamemiliki kelemahan , yaitu mempunyai sifat korosif. Sehingga sangat berpengaruh terhadap logam (khususnya logam yang mmudah terkena korosi), seperti membuat mesin tidak bisa distrte,r.

Daftar  pustaka:
Nugroho, Triadi. 2012. Peluang Membuat Usaha Membuat Bensin dan Solar dari Bahan Nabati. Yogyakarta. Pustaka Mahardika




4 komentar:

Unknown mengatakan...

makasih infonya berguna sekaliiiiiiiiiiiiiii

Unknown mengatakan...

infonya luas lagi donk pak

Anonim mengatakan...

dari air kelapa sebanyak 30 liter & ditambah air biasa 30 liter setelah:
1. Proses destilasi (penyulingan) pertama berapa liter etanol 50% - 60% yang didapat?
2. Proses destilasi ke 2 (penyulingan 2) didpt kadar etanol yg naik sekitar 20% berkisar 95% - 96%. Utk proses destilasi ke 2 ini berapa liter etanol yang dihasilkan ?
3. bagaimana cara dan prosesnya agar limbah (sisa) dari fermentasi tidak menjadi polusi dan dapat digunakan kembali (misal utk pupuk cair)

terimakasih
adi

Unknown mengatakan...

Penambahan air itu berguna untuk apa ? Sedangkn yg d fermentasikn itu berupa cairan

Posting Komentar